Proses Sosialisasi



BAB I
PENDAHULUAN


1 . 1     LATAR BELAKANG
Manusia disamping sebagai mahluk individu juga sebagai mahluk social, yang mana manusia yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan. sedangkan kalau dilihat dari kaca mata agama manusia memiliki dua sisi hubungan yang sangat mendasar yaitu hubungan secara vertical dan hubungan secara horisontal, hubungan vertical yaitu hubungan manusia dengan sang pencipta, dan hubungan secara horisontal yaitu hubungan manusia dengan manusia (hablumminannas) atau dengan kata lain sosialisasi.
Sosialisasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup antar sesama manusia, karena dengan adanya sosialisasi akan membawa manfaat baik bagi manusia itu sendiri, maupun bagi lingkungan tempat ia tinggal, manusia bisa saling mengenal, mengerti dan memahami satu sama lainnya, sehingga memungkinkan akan terjadi sikap saling toleran, saling menjaga dan melindungi.

1 . 2     TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Sosiologi Pendidikan juga agar Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya penulis makalah mendapat informasi mengenai Proses Sosiologi.

1 . 3     METODE PENULISAN
Dalam memperoleh data atau informasi yang digunakan untuk penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan yakni dilakukan dengan mengambil referensi dari buku-buku dan internet yang relevan dengan topik penulisan makalah ini sebagai dasar untuk mengetahui dan memperkuat teori yang digunakan.

1 . 4     RUANG LINGKUP
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang kami tim penyusun miliki serta sesuai rujukan materi yang harus dibahas dalam makalah ini yang diberikan oleh Guru pengasuh mata pelajaran sosiologi pendidikan yang juga sebagai pemberi tugas, maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada pembahasan pengertian sosialisasi, proses sosialisasi, factor yang mempengaruhi sosalisasi.kendala pendukung sosialisasi, media sosialisasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2 . 1     PENGERTIAN SOSIALISASI
Pengertian sosialisasi banyak disampaikan oleh para ahli antara lain yaitu Nasution (1999) menyatakan bahwa proses sosialisasi adalah proses membimbing individu ke dalam dunia sosial. Menurut pandangan Kimball Young (Gunawan, 2000), sosialisasi ialah hubungan interaktif yang dengannya seseorang mempelajari keperluan-keperluan sosial dan kultural yang menjadikan seseorang sebagai anggota masyarakat. Pendapat dua ahli tersebut sama-sama menyatakan bahwa sosialisasi merupakan proses individu menjadi anggota masyarakat.
Sedangkan Soekanto (1985) menyatakan bahwa dalam sosialisasi individu belajar menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sebelumnya juga Susanto (1983) menyatakan bahwa sosialisasi ialah proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berfikir kelompoknya, agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sosialisasi adalah proses individu dalam mempelajari keperluan-keperluan sosial dan kultural di sekitarnya yang mengarah ke dunia sosial.

2 . 2     PROSES SOSIALISASI
Proses sosialisasi adalah cara-cara berhubungan orang perseorang dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem, serta bentuk-bentuk hubungan. Atau sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama yang mencakup berbagai aspek kehidupan.
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam Pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.



Sedangkan menurut George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
Tahap persiapan (Preparatory Stage)Tahap meniru (Play Stage)Tahap siap bertindak (Game Stage), dan Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other).
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (social interaction) dan sebagai syarat terjadinya aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorang, antara kelompok manusia, maupun antara kelompok manusia dengan orang perorang.
Pengetahuan tentang proses-proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat. Masyarakat pada umumnya mempunyai bentuk-bentuk struktural seperti : kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, strafikasi dan kekuasaan. Kesemuanya itu memiliki hubungan interaksi. Perubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamikanya disebabkan anggota masyarakat senantiasa mengadakan hubungan satu dengan yang lainnya, baik dalam bentuk orang perorang maupun kelompok masyarakt.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDWE4RUf4dCrFzibuYOXAQJ6eognowsJUlQK-l3SvVcnPzZLq9YD-QMx16K01w8fWzc5UrITGysAttzzzbSb423i_cxVwh8SUw3UE8HyGUmzLRO3okJ7Pykw5C8ALWbrRPLHto2XyVbt7C/s320/agen+sosialisasi.jpgSyarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah : Adanya kontak sosial (social contact), dan Adanya komunikasi. Dalam bahasa Latin, kontak berasala dari kata con atau cum dan tangoCon ataucum berarti bersama-sama, sedangkan tango berarti menyentuh. Jika diartikan secara fisik, menyentuh adalah hubungan badaniah, jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi saat ini berhubungan dengan orang lain dapat melalui sarana, misalnya: telepon, telegram, radio, televisi, surat kabar, koran, majalah, dan sebagainya.
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu :
1.      Keluarga
Menurut Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam lingkungan keluarganya terutama orang tuanya sendiri.


2.      Lingkungan (teman bermain)
Pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Teman bermain dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu.
3.      Lembaga pendidikan
Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan (specificity). Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai perkerjaan, tetapi di sekolah sebagai besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
4.      Media massa      
Yang termasuk kelompok media massa disini adalah media cetak (surat kabar, majalh, tabloid), media elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu :
a.       Individu dengan individu
Ada individu yang memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus kepada individu lainnya. Misal; anak kecil mempelajari kebiasaan dalam keluarganya, proses ini disebut sosialisasi.
b.      Individu dengan suatu kelompok manusia
Misal; norma-norma partai politik di masyarakat memaksa anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan ideology dan programnya.
c.       Kelompok manusia dengan kelompok manusia
Misalnya; Hubungan kerjasama antara dua perusahaan untuk menjalin suatu kerjasama bisnis.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa :
1.      Kerjasama (cooperation)
Dalam sosiologi terdapat lima bentuk kerjasama, yaitu :
a.       Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong.
b.      Bergaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
c.       Ko-oplasi (co-optation) yaitu proses penerima unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.
d.      Koalisi (coalition) yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, dan Joint-venture yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu.
2.      Persaingan (competition)
Persaingan adalah bentuk usaha yang dilakukan agar memperoleh kemenangna atau hasil yang lebih tanpa menimbulkan benturan fisik.
3.      Pertentangan / pertikaian (conflict)
Bentuk-bentuk khusus terjadinya pertentangan :
a.       Pertentangan pribadi
b.      Pertentangan rasial
c.       Pertentangan antar kelas-kelas sosial
d.      Pertentangan politik
e.       Pertentangan lokal, nasional, regional, maupun internasional.
Akibat terjadinya pertentangan :
a.       Terjadinya keretakan di masyarakat
b.      Tambahnya solidaritas in-group
c.       Perubahan kepribadian para individu
d.      Hancurnya harta benda dan korban nyawa
e.       Dominasi dan takluknya salah satu pihak

2 . 3     FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES SOSIALISASI
Individu akan berkembang menjadi makhluk sosial melalui proses sosialisasi. Dalam proses ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Menurut F.G. Robbins (Ahmadi, 2004), ada lima faktor yaitu:
1. Sifat dasar, yaitu merupakan keseluruhan potensi-potensi yang diwarisi oleh seseorang dari ayah dan ibunya.
2. Lingkungan prenatal, yaitu lingkungan dalam kandungan ibu. Dalam periode ini individu mendapatkan pengaruh-pengaruh tidak langsung dari ibu, misal beberapa jenis penyakit (diabetes, kanker, siphilis) berpengaruh secara tidak langsung terhadap pertumbuhan mental, penglihatan, pendengaran anak dalam kandungan.
3. Perbedaan individual, meliputi perbedaan dalam ciri-ciri fisik (bentuk badan, warna kulit, warna mata, dan lain-lain), ciri-ciri fisiologis (berfungsinya sistem endokrin), ciri-ciri mental dan emosional, ciri personal dan sosial.
4. Lingkungan, meliputi lingkungan alam (keadaan tanah, iklim, flora dan fauna), kebudayaan, manusia lain dan masyarakat di sekitar individu.
5. Motivasi, yaitu kekuatan-kekuatan dari dalam diri individu yang menggerakkan individu untuk berbuat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi tersebut berasal dari luar dan dalam diri individu. Faktor yang berasal dari dalam diri individu yaitu sifat dasar, perbedaan individual, dan motivasi.Sedangkan faktor yang berasal dari luar individu yaitu lingkungan prenatal, dan lingkungan sekitar.

2 . 4     KENDALA DAN PENDUKUNG PROSES SOSIALISASI
Dalam proses sosialisasi tidak selalu berjalan lancar karena adanya sejumlah kendala, yaitu:
1. Terjadinya kesulitan komunikasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi yaitu: citra diri dan citra orang lain, suasana psikologis, lingkungan fisik, kepemimpinan, bahasa, dan perbedaan usia. Citra diri yaitu ketika orang berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain, dia merasa dirinya sebagai apa dan bagaimana. Suasana psikologis mempengaruhi komunikasi, komunikasi sulit berlangsung jika seseorang dalam keadaan marah, kecewa, bingung, diliputi prasangka, dan suasana psikologis lainnya. Lingkungan fisik juga mempengaruhi komunikasi, karena komunikasi dapat berlangsung di mana saja dan kapan saja dengan gaya dan cara yang berbeda. Selain itu cara kepemimpinan (otoriter, demokratis), penggunaan bahasa, dan perbedaan usia juga mempengaruhi proses komunikasi.
2. Adanya pola kelakuan yang berbeda-beda atau bertentangan.
Pola kelakuan berbeda-beda atau bertentangan yang diperoleh seseorang dapat mempengaruhi proses sosialisasi. Pendapat para ahli di atas pada dasarnya sama, yaitu menyatakan bahwa kendala dalam proses sosialisasi meliputi adanya kesulitan komunikasi, pola kelakuan yang berbeda, dan akibat perubahan dalam masyarakat.
Proses sosialisasi selain memiliki kendala juga memiliki pendukung. Sosialisasi yang sukses bila disertai dengan toleransi yang tulus, disiplin dan patuh terhadap norma-norma masyarakat, hormat-menghormati, dan saling menghargai. Dengan pendukung tersebut, proses sosialisasi dapat berjalan dengan baik.

2 . 5     MEDIA SOSIALISASI
Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja.

1. Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain :
a. Berusaha dekat dengan anak-anaknya
b. Mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan
c. Mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk
d. Menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan,
e. Menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga.

2. Sekolah.
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.Robert Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun juga mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universal) dan kekhasan / spesifitas (specifity).

3. Teman / kelompok bermain
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja.Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya.

4. Media Massa
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh :
a. Adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat
b. Penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton.
c. Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.

5. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
a. Lingkungan kerja dalam panti asuhan
Orang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dengan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar dan penuh rasa toleransi.
b. Lingkungan kerja dalam perbankan
Lingkungan ini dapat membuat seseorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersifat material dan uang.








BAB III
PENUTUP
3 . 1     KESIMPULAN
Setelah membaca dan menganalisis makalah yang penulis buat, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.      Sosialisasi adalah proses individu dalam mempelajari keperluan-keperluan sosial dan kultural di sekitarnya yang mengarah ke dunia sosial.
2.      Proses social adalah proses belajar yang membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif.
3.      Media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja.
3 . 2     SARAN
Sedangkan saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut :
1.      Perlu dan pentingnya pembinaan dan bimbingan sejak dini terhadap anaknya dalam menghadapi interaksi social dengan dunia luar.
2.      Perlunya filterisasi social dalam hal proses sosialisasi, agar menjadi manusia yang bertanggung jawab dan efektif.





DAFTAR PUSTAKA:

Nasution. 1999. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
Gunawan, Ary H. 2000. Sosiolosi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekanto, Soerjono. 1985. Sosiologi Ruang Lingkup dan Aplikasinya.
Susanto, Phil Astrid S. 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bina Cipta.
Referensi Internet :
http://scribd.com/vzulaiha/d/72879145/3-Proses-Sosialisasi-dan-Interaksi-Sosial
http://crayonpedia.org/mw/Bab_3._Interaksi_Sosial_dan_Sosialisasi_-_I_Wayan_Legawa_7.1
http://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi
http://budakbangka.blogspot.com/2010/01/pengertian-sosialisasi.html